Cerita Kancil dan Tugas Rahasia
Cerita Kancil dan Tugas Rahasia
Suatu pagi yang cerah, sang Harimau berdiri di tepi sungai. Ia menatap bayangannya di permukaan air yang tenang. “Hmm… Lihatlah sosok ini,” gumamnya. “Tubuhku kekar, lorengku tajam dan berkilau keemasan. Tidak ada yang bisa menyamai kegagahanku.” Ia mengibas-ngibaskan ekornya, bangga bukan main. Di antara desir angin dan suara gemercik air, dia membusungkan dada dan tertawa kecil penuh kesombongan.
Namun kesombongan itu telah lama menjadi beban bagi para penghuni hutan lainnya. Kancil, seekor binatang kecil yang dikenal cerdik dan lincah, merasa tak tahan lagi dengan kelakuan Harimau. Suatu hari, saat sedang melompat-lompat kecil di antara semak belukar, Kancil bertemu dengan sahabat lamanya, Kelinci.
“Kelinci, kau pasti tahu betapa keterlaluan si Harimau itu, bukan?” kata Kancil sambil menarik napas panjang.
Kelinci mengangguk, wajahnya muram. “Dia bahkan kemarin menyuruh Tupai menjemputkan air sungai hanya karena ia malas turun dari batu.”
Kancil menatap lurus pada Kelinci. “Kita tidak bisa membiarkannya terus begitu. Kita harus mengajarinya pelajaran yang akan ia ingat seumur hidupnya.”
Kelinci tampak ragu. “Kau punya rencana?”
“Tentu. Tapi aku butuh bantuanmu. Kau harus mengatakan pada Harimau bahwa aku telah menghajarmu karena menggangguku. Bilang juga bahwa aku sedang menjalankan tugas rahasia dari Raja Hutan dan siap menghajar siapa pun, bahkan Harimau, kalau menggangguku.”
Kelinci melongo. “Apa? Kau gila, Cil? Kau ingin Harimau itu marah padamu?”
Kancil tersenyum nakal. “Tenang saja. Aku tidak seceroboh itu. Kalau Harimau mencariku, antarkan dia ke bawah pohon besar di ujung jalan itu. Di sanalah aku akan menunggunya, dan di sanalah semuanya akan terjadi.”
Kelinci menggeleng pelan, masih ragu. “Kau yakin?”
“Percayalah padaku, kalau rencanaku gagal, jangan sebut aku Kancil yang cerdik.”
Dengan berat hati, Kelinci menyanggupi. Keesokan paginya, seperti yang telah dirancang, Kelinci menghampiri Harimau yang tengah berjemur di atas batu besar.
“Harimau... maaf mengganggu, tapi aku harus memberitahumu sesuatu yang penting,” ujar Kelinci dengan suara gemetar.
Harimau mengintip dengan satu mata, “Cepat katakan. Apa itu?”
“Si Kancil… dia menghajarku kemarin… karena aku menabraknya tanpa sengaja. Dia bilang, siapa pun yang mengganggunya akan dihajar. Katanya, dia sedang menjalankan tugas rahasia yang sangat penting dari Raja Hutan…”
“Apa? Kancil itu berani menghajarmu? Dan mengancamku juga?” Harimau bangkit berdiri, matanya menyala-nyala. “Antarkan aku padanya. Aku akan membuatnya menyesal!”
Kelinci bergegas memimpin jalan. “Dia bilang akan menunggumu di bawah pohon besar di ujung jalan. Tapi… tolong jangan bilang padanya kalau aku yang memberitahu. Aku tidak mau dihajar lagi…”
Mereka pun berjalan melewati semak belukar dan bebatuan. Sesampainya di pohon besar, Kelinci langsung meloncat masuk ke semak-semak dan menghilang.
“Cih! Penakut,” gerutu Harimau. Ia melangkah ke depan dan melihat Kancil duduk di bawah pohon dengan serius.
“Hei, Kancil! Kudengar kau mau menghajarku, ya?” bentak Harimau.
“Ssst! Jangan berisik,” sahut Kancil tenang. “Aku sedang menjaga Bende Wasiat.”
“Bende wasiat? Apa itu?” Harimau mengernyitkan dahi.
Kancil menunjuk ke atas, ke arah sebuah benda bulat besar yang tergantung dari cabang pohon. “Itulah dia. Sebuah gong sakti yang hanya bisa dijaga oleh makhluk cerdik. Kalau dipukul, suaranya merdu sekali, bisa membuat pikiran tenang dan tubuh menjadi segar. Tapi hanya yang berhati suci boleh mendengarnya.”
Harimau semakin tertarik. “Aku ingin mendengarnya. Kepalaku pusing sejak pagi tadi.”
“Tidak bisa. Kalau sembarangan memukulnya, akibatnya bisa sangat berbahaya,” ucap Kancil memperingatkan.
Namun Harimau tak peduli. Ia menggeram, “Aku ini penguasa hutan! Siapa bisa melarangku?”
“Baiklah, aku akan pergi. Tapi jangan salahkan aku kalau sesuatu terjadi,” jawab Kancil pura-pura takut. Ia lalu melompat pergi ke balik semak, menahan tawa.
Tanpa pikir panjang, Harimau memanjat pohon dan memukul benda yang disangka Bende Wasiat itu.
BRAAAAK!!!
Seketika, suara gemuruh kecil terdengar. Dari dalam benda itu keluar suara mengerikan.
Nguuuuung… nguuuung… nguuuung…
Itu bukan gong. Itu adalah sarang lebah raksasa!
Puluhan, bahkan ratusan lebah beracun keluar dari sarangnya, terbang berputar-putar dan langsung menyerbu Harimau yang terpaku ketakutan. Ia berteriak dan berlari sekencang mungkin, tapi sengat lebah-lebah itu lebih cepat darinya.
“Aaaaargh! Tolooong!!!”
Ia melompat ke sungai dan menceburkan diri. Air dingin menenangkan tubuhnya, tapi sengatannya masih terasa perih.
Dari kejauhan, Kelinci muncul dari balik semak. “Cil… apakah… apakah itu rencanamu?”
Kancil tertawa terpingkal-pingkal. “Lihat sendiri, bukan? Harimau yang sombong itu kini lari terbirit-birit karena segerombolan lebah. Bukan kekuatan yang membuatmu hebat, tapi akal yang cerdik.”
Harimau merangkak keluar dari sungai, tubuhnya bengkak di sana-sini. Ia melirik ke arah Kancil dan Kelinci yang tertawa sambil melambaikan tangan.
“Grrrr… kalian berdua… aku akan… arrgghh…” Harimau kesakitan dan akhirnya menyerah, berjalan tertatih masuk ke hutan.
Sejak hari itu, Harimau menjadi lebih tenang. Ia tak lagi semena-mena seperti dulu. Meskipun dendamnya masih ada, rasa takut terhadap sarang lebah tampaknya jauh lebih kuat.
Sementara itu, Kancil dan Kelinci menjadi sahabat yang tak terpisahkan, dan cerita mereka tentang Bende Wasiat menjadi legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi di hutan Aryawana.
#Cerita #Dongeng #Indonesia #FairyTale #Animasi #CeritaRakyat #Legenda #Folklore #DongengAnak #Dongenginspiratif #CeritaRakyat #LegendaNusantara #DongengIndonesia #BudayaIndonesia #KisahRakyat #MalinKundang #CeritaTradisional #WarisanBudaya #KearifanLokal #CeritaAnakBangsa #FolkloreIndonesia #MitosDanLegenda #SejarahIndonesia #HikmahCeritaRakyat #CeritaInspiratif
Semoga cerita ini bermanfaat dan menginspirasi! 🤗
Baiklah sahabat diarysiswa.com, demikian Cerita Kancil dan Tugas Rahasia. Cukup sekian dulu ya sharing kita kali ini. Semoga apa yang kami bagikan pada kesempatan ini bisa bermanfaat untuk kita bersama.
Sahabat diarysiswa.com, kami menyadari bahwa dengan keterbatasan yang kami miliki sudah tentu apa yang kami bagikan jauh dari kata sempurna. Namun, kami akan selalu berusaha untuk senantiasa menyajikan postingan-postingan yang terbaik dan kami akan selalu menguptude untuk memberikan yang terbaik. Tentunya dukungan dari sahabat semua sangat kami harapkan, senang rasanya jika sahabat-sahabat berkenan untuk membagikan postingan-postingan kami dimedia sosial para sahabat agar apa yang kami bagikan semakin memberikan manfaat untuk banyak orang. Amin 🙏
Komentar
Posting Komentar